Kali ini, izinkan sekali lagi bagiku
melantunkan
sapa bagimu lewat surat pada secarik kertas yang kubentuk pesawat lalu kuterbangkan dari tebing yang mampu kau temukan di pegunungan;
rindu yang menemaniku, yang kurangkai dalam kisah dan kupasrahkan pada debu jalanan dan angin malam;
amarah dan air mata yang kularung di lautan.
Berharap semesta berkenan memberikan keajaibannya sekali lagi bagi kita.
(Bukankah tiada pernah habis keajaiban-Nya?)
Cung, kapan-kapan,
bertemu lagi ya.
bertemu lagi ya.
Be First to Post Comment !
Post a Comment